Jakarta - Jose Mourinho resmi menjadi pelatih Tottenham Hotspur menggantikan Mauricio Pochettino. Manajer asal Portugal itu dikontrak dengan durasi hingga musim 2023. Oleh manajemen Spurs, Jose Mourinho dibebani target memperbaiki performa tim yang saat ini sedang terpuruk. Untuk diketahui, Harry Kane dkk. kini terdampar di peringkat 14 klasemen Liga Inggris. Mourinho jelas butuh pemain-pemain yang sesuai dengan skema permainannya demi memenuhi tuntutan tersebut. Sebaliknya di sisi pemain, kehadiran Mourinho boleh jadi angin segar. Pasalnya, Jose Mourinho bisa saja menggunakan jasa mereka, yang sebelumnya tak cocok dengan gaya Pochettino. Seperti dilansir Sportskeeda, berikut tiga pemain yang dapat keuntungan dengan hadirnya Mourinho. Eric Dier Eric Dier dalam beberapa musim belakang menjadi sosok pesakitan di Spurs. Pasalnya, permainan Dier belakangan kerap tak konsisten. Hal itu disinyalir lantaran Dier bermain tidak di posisi yang membuatnya nyaman. Pemain berusia 25 tahun ini kerap dipasang sebagai bek tengah berduet dengan Toby Alderweireld. Sejauh ini, Dier baru tampil empat kali di musim ini. Padahal di musim sebelumnya, Dier merupakan andalan di lini tengah. Beberapa musim lalu, Dier sempat disebut menjadi pemain incaran Mourinho sewaktu masih menukangi Manchester United. Sayang, transfer Dier ke Old Trafford tak pernah terwujud. Kini, Mourinho berkesempatan melatih Dier di Spurs. Bagi sang pemain, kehadiran Mou pun dapat membuka kans untuk bangkit. Eric Dier Lucas Moura adalah pahlawan Spurs saat sukses menaklukkan Ajax di semifinal Liga Champions musim lalu. Sayang, momentum itu ternyata tak sanggup menempatkan Moura di skuat utama Spurs. Gelandang asal Brasil itu belum bisa menarik perhatian Pochettino. Di sisi lain, ia kalah bersaing dengan gelandang lain seperti Son Heung Min dan Christian Eriksen. Di tangan Mourinho, Moura punya kans untuk bangkit. Syaratnya, ia tentu harus tampil impresif saat latihan dan pertandingan. Dele Alli Hampir mirip dengan Dier, karier Dele Alli belakangan mandek karena cedera. Pamornya kalah terang oleh Son Heung Min dan Harry Kane.
Namun demikian, Alli tampaknya tak perlu frustasi. Di tangan Mourinho, Alli boleh jadi akan bangkit. Pemain berusia 23 tahun itu tentunya ingin membuktikan diri belum habis. Bagi Mourinho, hasrat Alli itu dapat berdampak positif. Mourinho pun diprediksi akan mempertahankan Alli paling tidak untuk musim depan. Kecepatan dan kegesitan sang gelandang bakal vital bagi bangunan taktik The Special One -julukan Mourinho.
0 Comments
Thailand Kehilangan Pemain Kunci Jelang Laga Perdana SEA Games 2019 Kontra Timnas Indonesia U-2211/23/2019 Bangkok - Nasib nahas diterima Thailand jelang pertandingan pertama cabang olahraga sepak bola SEA Games 2019 kontra Timnas Indonesia U-22, Selasa (26/11/2019). Ekanit Panya, gelandang muda andalan Negeri Gajah Putih mengalami cedera dan tak bisa ikut serta hingga event berakhir. Ekanit digadang-gadang bakal menjadi sati di antara bintang lapangan hijau pada SEA Games 2019 Filipina. Ia begitu diandalkan Thailand sepanjang Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia. Sayang, klubnya, Chiangrai United mengumumkan bahwa Ekanit harus absen setidaknya dua bulan karena cedera lutut. Cedera tersebut didapatnya saat menghadapi Vietnam pada Kualifikasi Piala Dunia 2022 beberapa waktu lalu. "Ekanit akan mengikuti serangkaian operasi pada lututnya dan harus menepi selama sedikitnya dua bulan. Kami aan terus menginformasikan perkembangan terkini Ekanit kepada kalian," tulis juara Thai League 1 itu pada laman facebook resminya. Parahnya lagi, sesuai regulasi SEA Games, negara peserta, dalam konteks ini cabor sepak bola, tidak diperkenankan untuk menggantikan pemain yang cedera sekali pun kompetisi belum dimulai kecuali untuk penjaga gawang. Thailand hanya akan diperkuat 19 pemain pada SEA Games 2019 Filipina. Susul Marco Ballini Sebelumnya, Thailand sudah lebih dulu gagal mengangkut Marco Ballini ke SEA Games 2019 Filipina karena cedera. Bek tengah berdarah Italia itu mengalami cedera ligamen dan harus absen selama enam bulan. "Kehidupan menempatkan saya kembali kepada halangan. ACL saya rusak. Tapi, saya berjanji kepada semua orang bahwa saya akan mengatasi hal ini dan bakal kembali dalam kondisi lebih kuat," kata pemain berusia 21 tahun tersebut. Skuat Timnas Thailand U-23 di SEA Games 2019 Kiper: Korraphat Nareechan (Khonkaen FC) Nont Muangngam (Chiangmai FC)
Bek: Jaturapat Sattham (Chainat Hornbill FC) Saringkarn Promsupa (SCG Muangthong United) Chatchai Saengdao (SCG Muangthong United) Sarayut Sompim (PPT Rayong FC) Shinnaphat Leeaoh (Singha Chiangrai United) Thitathorn Aksornsri (Police Tero FC) Gelandang: Worachit Kanitsribampen (Chonburi FC) Chatmongkol Thongkiri (Chainat Hornbill FC) Kritsada Kaman (Chonburi FC) Wisarut Imaura (True Bangkok United) Ratthanakorn Maikami (Buriram United) Ekanit Panya* (Singha Chiangrai United) Anon Amornlerdsak (True Bangkok United) Jaroensak Vongkorn (Samut Prakarn City FC) Penyerang: Sittichok Paso (Chonburi FC) Supachok Sarachat (Buriram United) Supachai Jaided (Buriram United) Suphanat Mueanta (Buriram United) Madrid - Pemain Real Madrid, Eden Hazard, sempat menjadi sorotan saat tiba di Santiago Bernabeu pada musim panas 2019. Publik menyoroti berat badan Hazard yang dinilai melebihi ukuran ideal untuk pesepak bola. Bahkan, faktor kegemukan tersebut diklaim para pengkritik sebagai penyebab melempemnya kinerja mantan pemain Chelsea itu pada awal musim. Eden Hazard sempat menjalani lima laga pertama La Liga tanpa mencetak gol maupun memberikan assist kepada rekan setimnya. Menurut para pengkritik, Hazard tidak bisa berkontribusi maksimal karena tubuhnya tidak bugar dan kegemukan. Padahal saat itu dia mengemban misi yang berat, yaitu mengisi ruang kosong di tim sejak ditinggalkan Cristiano Ronaldo ke Juventus pada musim panas 2018. Harapan fans Real Madrid yang tinggi terhadap Hazard membuatnya banjir kritikan, termasuk soal berat badannya. Setelah beberapa bulan berlalu dan performanya terus menanjak, Hazard akhirnya buka-bukaan soal masalah berat badan yang menyertai kedatangannya ke Santiago Bernabeu. "Saya tak berusaha menyembunyikannya. Ketika sedang berlibur, maka saya berlibur. Saya seseorang yang bisa naik berat badan dengan cepat, kemudian juga turun cepat," kata Hazard, seperti dilansir AS, Jumat (22/11/2019). "Ketika saya di Lille pada usia 18 tahun, berat saya 72 kg. Setelah itu, saya menambah massa otot menjadi 75 kg. Pada hari yang buruk berat saya 77 kg. Tapi, berat saya mencapai 80 kg pada musim panas lalu. Saya kemudian kehilangan berat badan hingga 10 kg hanya dalam 10 hari," urai Eden Hazard. Bulan-bulan Awal yang Berat Eden Hazard juga mengakui penampilannya pada bulan-bulan awal di Real Madrid tidak cukup baik. Pemain asal Belgia itu baru membubukan gol pertama di Real Madrid saat timnya menang 4-2 atas Granada pada awal Desember.
Setelah itu, Eden Hazard telah menyumbangkan empat assist bagi Los Blancos. "Pada dua bulan pertama, apa yang saya lakukan tidak cukup bagus," ujar Hazard. "Saya berasa bisa bermain lebih bagus. Saya sudah merasa lebih baik dalam sebulan terakhir. Saya mendribel, berakselerasi, dan berusaha membuat pemain lain bermain bagus," imbuh Hazard. Jakarta - Timnas Indonesia U-22 sudah bertolak ke Filipina, Kamis (21/11/2019). Tim asuhan Indra Sjafri ini akan berlaga di SEA Games 2019 mulai 26 November. Tim Merah-Putih dibebani target tinggi meraih emas. Bisakah? Misi yang maha sulit mengingat terakhir kali timnas jadi yang terbaik pada edisi SEA Games 1991, yang kebetulan digelar juga di Filipina. Pelatih Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri mengaku tak terbebani target tersebut. Mudah-mudahan Tuhan sayang sama saya dan kita bisa membuat sejarah di SEA Games," kata nakhoda asal Sumatra Barat itu. Dua medali emas yang pernah diraih Indonesia, pada 1987 dan 1991, direbut saat masih memakai format timnas senior. Indra Sjafri memboyong 20 pemain untuk kepentingan SEA Games edisi ini. Tim Garuda Muda akan bersaing di Grup B bersama Thailand, Vietnam, Laos, Singapura, dan Brunei Darussalam. Egy Maulana Vikri dkk. akan menjajal kekuatan juara bertahan Thailand di laga pertama yang dihelat pada 26 November 2019. Timnas Indonesia U-22 berangkat ke Filipina untuk SEA Games 2019 hari ini, Kamis, (21/11/2019). Timnas terbang melalui Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, pukul 13.45 WIB menggunakan pesawat udara Philippines Airlines. Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan sempat menemui tim sepak bola SEA Games itu di Hotel Sultan, Jakarta, pagi hari harinya. "Sebagai ayah untuk anak-anak, saya mengharapkan hasil terbaik bagi Indonesia di SEA Games. Doa, motivasi, dan spirit saya menyertai para pemain, semoga pengorbanan dan usaha mereka meraih emas dapat terkabul," kata Iwan Bule. Prestasi Timnas Indonesia di SEA Games 1929-1975: tak berpartisipasi
1977: posisi keempat 1979: medali perak 1981: medali perunggu 1983: posisi kelima 1985: posisi keempat 1987: medali emas 1989: medali perunggu 1991: medali emas 1993: posisi keempat 1995: posisi keenam 1997: medali perak 1999: medali perunggu 2001: posisi keempat 2003: posisi keenam 2005: posisi keempat 2007: posisi keenam 2009: posisi kedelapan 2011: medali perak 2013: medali perak 2015: posisi keempat 2017: medali perunggu Jakarta - Chelsea dan Manchester United adalah dua klub besar di Premier League. Kedua klub tersebut ternyata punya kesamaan yaitu dilatih oleh legenda klub masing-masing. Chelsea saat ini ditangani oleh Frank Lampard. Sementara itu, Setan Merah masih dipimpin oleh Ole Gunnar Solskjaer. Lampard datang ke Stamford Bridge pada musim panas untuk menggantikan Maurizio Sarri yang hengkang ke Juventus. Solskjaer tetap dipertahankan manajemen Setan Merah setelah menggantikan Jose Mourinho pada Desember 2018 lalu. Setelah kompetisi Premier League berjalan 11 pekan, nasib Lampard dan Solskjaer ternyata bak bumi dan langit. Lampard berkembang tetapi Solskjaer gagal. Berikut ini tiga alasan yang mengisyaratkan mengapa legenda Chelsea itu lebih baik dari Solskjaer seperti dilansir Fox Sports Asia. Taktik Lebih Bervariasi Rasanya seperti sudah lama sekali ketika Manchester United asuhan Ole Gunnar Solskjaer menjebol gawang Chelsea empat kali di Old Trafford. Skuat Frank Lampard dihancurkan oleh Setan Merah pada hari pembukaan musim. Namun, sejak itu, kampanye kedua tim berjalan ke arah yang berbeda. The Blues menuju ke atas, sementara Setan Merah tenggelam ke bawah. Faktor kunci dari kebangkitan Chelsea adalah pendekatan taktis Frank Lampard. Legenda The Blues itu mulai bereksperimen dengan beberapa formasi di pramusim, termasuk 4-2-1-2, 4-3-3, dan 4-2-3-1. Namun, pada hari pembukaan, ia memilih untuk tetap memakai yang terakhir, memainkan Mason Mount sebagai pusat serangan. Mount unggul sejak awal, menekan dan menciptakan kekalahan di hari pembukaan Chelsea sebelum mencetak gol pertamanya di kandang melawan Leicester pada pertandingan berikutnya. Namun, mantan gelandang Inggris itu tidak membiarkan formasi mendikte timnya. Lampard menunjukkan fleksibilitas dalam pendekatannya saat bermain dengan tiga pemain belakang melawan Wolves, pertandingan yang mereka menangkan dengan lima gol. Skema 4-3-3 dan 4-2-3-1 telah menjadi norma sejak itu, dengan keduanya bekerja secara efektif melawan berbagai jenis lawan. Solskjaer, di sisi lain, kaku dalam pendekatannya. Pelatih asal Norwegia itu menggunakan 4-2-3-1 dengan Paul Pogba dan Scott McTominay dalam poros ganda untuk sebagian besar musim ini dan menolak untuk melakukan perubahan meskipun hasilnya buruk. Pergantian singkat ke 3-5-2 membantu Manchester United meraih beberapa hasil. Tetapi tim kembali ke 4-2-3-1 melawan Bournemouth, yang memberi mereka kekalahan liga keempat pada musim ini. Pendekatan ke Pemain Larangan transfer Chelsea membuat Christian Pulisic adalah satu-satunya kedatangan baru di Stamford Bridge musim ini. Pemain internasional Amerika Serikat itu dibeli dari Borussia Dortmund di bursa transfer Januari 2019, dengan The Blues terancam terkena embargo transfer. Pulisic tinggal di Jerman sampai akhir musim dengan status pinjaman. Pemain internasional Amerika memutuskan untuk mengambil risiko kebugaran pertandingannya dengan melewatkan banyak istirahat pasca-musim. Dia bergabung dengan rekan satu tim barunya selama pra-musim dan diharapkan menjadi jimat baru Chelsea saat musim berjalan. Namun, beberapa penampilan yang kurang bagus membuat Frank Lampard menaruh Pulisic ke bangku cadangan, sebelum mencoretnya sama sekali dari pertandingan Liga Champions melawan Lille. Namun demikian, pelatih kepala Chelsea memasukkannya ke skuad, memberinya menit menjelang akhir pertandingan untuk meningkatkan kepercayaan dirinya. Sebuah assist melawan Southampton menandai comeback-nya, sebelum momen gemilang melawan Ajax membuatnya mendapat tempat di tim utama. Pulisic menjadi start di liga lagi melawan Burnley dan mencetak hattrick yang sempurna. Pemain sayap itu bukan satu-satunya yang mendapat manfaat dari man-management Lampard. Mantan gelandang itu sepertinya sudah meniupkan kehidupan baru ke pasangan yang saat ini menempati tempat lamanya - Jorginho dan Mateo Kovacic - dengan memberi mereka lebih banyak kebebasan untuk berkeliaran. Willian, nomor sepuluh baru Chelsea musim ini, juga unggul dalam perannya di sayap dan baru-baru ini dinominasikan untuk penghargaan Pemain Terbaik Bulan Oktober. Sekali lagi, man-management adalah area di mana Ole Gunnar Solskjaer berada di belakang Lampard. Dia belum bisa mendapatkan yang terbaik dari pasukannya, terlebih dengan para pemain seperti Fred, Andreas Pereira, Juan Mata, dan Jesse Lingard masih terus mengecewakan. Sementara itu, skuad yang tipis juga belum membantu legenda Old Trafford tersebut, sehingga kesulitan mempertahankan Setan Merah di papan atas klasemen liga. Pintar Memaksimalkan Bakat Muda Sementara man-management dan fleksibilitas taktis adalah sesuatu yang harus ditanggung penuh oleh Ole Gunnar Solskjaer, ia bisa menyerahkan sebagian kesalahan atas integrasi pemain muda yang tidak berhasil kepada mereka yang duduk di atasnya.
Sebelum awal musim, sudah jelas bahwa Chelsea dan Manchester United akan memiliki lintasan yang sama. Tidak ada tim yang diharapkan untuk menantang gelar. Tetapi keduanya diminta memainkan sepak bola yang bagus menggunakan bakat lokal. Dalam 11 pertandingan, Lampard menjadi pemenangnya. Tampilan baru Chelsea di bawah Lampard dibangun di atas talenta akademi, sebagian besar kredit yang harus diberikan kepada sistem pinjaman yang mendapat kritik. Setelah kepergian Eden Hazard, Frank Lampard merekrut Mason Mount, Fikayo Tomori, dan Tammy Abraham. Ketiga pemain muda itu memiliki banyak pengalaman tim utama, setelah membuat lebih dari seratus penampilan selama masa peminjaman. Seperti disebutkan sebelumnya, ini adalah satu kegagalan yang dihadapi Ole Gunnar Solskjaer. Pergerakan klub di musim panas membuat pelatih kepala kekurangan pilihan di beberapa lini. Yang paling menonjol, kepergian Romelu Lukaku dan Alexis Sanchez membuat Mason Greenwood harus masuk dengan cepat ke dalam tim utama, meskipun tidak punya pengalaman. Masih berusia 17 tahun, Greenwood terlihat kesulitan menyesuaikan diri dengan liga sepenuhnya, meskipun menunjukkan sekila bakatnya. Brandon Williams, James Garner, dan Angel Gomes juga telah diberi kesempatan. Tetapi penampilan mereka sebagian besar hanya terbatas pada kompetisi piala. Solskjaer belum menggunakan servis mereka di liga. Jakarta - Italia tampil mengesankan pada kualifikasi Piala Eropa 2020. Pada laga pamungkas, Gli Azzurri menang atas Armenia dengan skor 9-1. Ada satu pemain yang menonjol pada laga tersebut, yaitu Nicolo Zaniolo. Italia memastikan mendapat poin sempurna pada kualifikasi Piala Eropa 2020. Italia meraih 10 kemenangan dari 10 laga. Hal itu membuat Italia menjadi favorit pada kompetisi mendatang. Kehadiran Roberto Mancini sebagai pelatih terbukti efektif. Mantan pelatih Inter Milan itu membuat perubahan yang krusial di timnas Italia. Ia mengubah tradisi mengenai para pemain yang membela timnas. Sebelumnya, Italia dikenal sebagai tim yang senang mengandalkan pemain senior. Namun, hal itu berubah dengan kehadiran Mancini. Satu di antara pemain yang mencuat di bawah kendali Mancini adalah Nicolo Zaniolo. Pemain AS Roma itu menunjukkan kelasnya sebagai satu di antara pemain terbaik di Italia. Pemain berusia 20 tahun itu mencetak gol perdananya untuk timnas Italia ketika laga melawan Armenia. Tidak hanya satu, ia mencetak dua gol pada laga pamungkas fase grup tersebut. Menyatu dengan Pemain Lain Sejauh ini, Nicolo Zaniolo sudah mencatatkan lima penampilan bersama Italia. Ia menampilkan performa yang menjanjikan sebagai harapan masa depan Italia.
Zaniolo yang berposisi sebagai gelandang berhasil menghidupkan permainan Gli Azzurri. Beberapa kali, ia menunjukkan kerja sama yang apik dengan rekannya. Ia sempat membuat peluang setelah berkolaborasi dengan Ciro Immobile. Hal itu membuat harapan suporter Gli Azzurri membumbung tinggi. Piala Eropa 2020 berpeluang menjadi panggung pertama Nicolo Zaniolo. Hal itu berpotensi membuat Zaniolo menjadi incaran-incaran klub top dunia pada masa mendatang. Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri, melalui PSSI merilis empat pemain yang tersisih dari Timnas Indonesia U-22 proyeksi SEA Games 2019, Minggu (17/11/2019). Informasi pemulangan empat pemain itu disampaikan lewat situs resmi PSSI. Empat pemain yang tersisih tersebut, yakni Hanif Sjahbandi (Arema), Muhammad Hambali Tolib (Persela Lamongan), Muhammad Rifad Marasabessy (PS Tira Persikabo), serta Alberto Goncalves (Madura United) yang semula diproyeksikan mengisi satu di antara dua pemain senior dalam tim di SEA Games 2019. Keputusan memulangkan empat pemain ke klub masing-masing itu dilakukan setelah uji coba melawan Iran, Sabtu (16/11/2019), yang merupakan uji coba terakhir Timnas Indonesia U-22. Pencoretan dilakukan untuk mendapatkan skuat terbaik, sesuai kuota pemain yang diizinkan, yakni 20 pemain. "Secara bertahap kami akan kurangi jumlahnya. Pemain yang bertahan dalam tim adalah pemain yang memang saya nilai sesuai dengan kebutuhan skema dan strategi tim," ujar Indra Sjafri, dikutip dari situs resmi PSSI. Indra dan tim pelatih Timnas Indonesia U-22 masih akan mencoret empat pemain lagi mengingat saat ini dalam skuat masih ada 24 pemain. Namun, pelatih asal Sumatra Barat itu tidak menyampaikan kapan pencoretan terakhir dilakukan. Ada kemungkinan dilakukan sesegera mungkin, mengingat pada 26 November 2019, Timnas Indonesia U-22 sudah melakoni laga pertama penyisihan Grup B kontra Thailand. Persiapan Cukup Baik Perihal persiapan tim sejauh ini, yang dilakukan sejak awal 2019, Indra Sjafri mengungkap berjalan cukup baik.
"Kami punya persiapan yang lumayan bagus. Beberapa laga dalam turnamen dan uji coba, mematangkan permainan tim. Pemain bisa merespons permainan lawan dengan baik. Mereka main dengan sabar. Kita harus percaya dan support tim ini. Insyaallah, kami akan berusaha untuk menang," tutur Indra. Timnas Indonesia U-22 yang disiapkan untuk SEA Games 2019 sudah melakoni beberapa uji coba internasional, seperti ambil bagian dalam turnamen di China menghadapi tuan rumah, Arab Saudi, serta Yordania, dan dua kali melawan Iran, masing-masing di Bali dan Kabupaten Bogor. Manchester City memang masih berpeluang meraih gelar juara Premier League musim 2019-2020. Namun demikian, tanda-tanda akhir kejayaan Pep Guardiola terlihat nyata pada musim ini. Sejak memutuskan menjadi pelatih kepala atau manajer pada musim 2008-2009, perolehan poin Pep Guardiola musim ini adalah yang terendah pada 12 laga perdana, yakni hanya 25 poin. Sementara musim 2015-2016 dan 2017-2018 menjadi musim terbaik Guardiola. Kala itu, mantan pemain Brescia itu meraih 34 poin dari 12 pertandingan pertama. Simak tabel berikut ini:
Terakhir, Raheem Sterling kalah menyesakkan 1-3 dari pesaing terdekatnya, Liverpool. Kekalahan tersebut membuat The Citizens kini terpaut sembilan poin di posisi kedua. Sejauh ini manajemen klub masih mempercayakan posisi manajer kepada Pep Guardiola. Menariknya, Guardiola malah dikait-kaitkan dengan klub lamanya, Bayern Munchen. Kelakar Manuel Neuer dan Leon Goretzka Bayern Munchen belum mengangkat pelatih kepala usai memecat Niko Kovac. Peran Hansi Flick sebagai pelatih sementara pun seharusnya sudah kadaluarsa.
Flick mengaku hanya diberikan tugas pada dua pertandingan saja, termasuk laga terakhirnya kontra Borussia Dortmund yang berakhir dengan kemenangan penting 4-0. Gosip mengenai siapa yang akan menjadi pelatih kepala di Munchen pun terus beredar, termasuk kembalinya Pep Guardiola ke Allianz Arena. Manuel Neuer dan Leon Goretzka bertukar canda saat mendengar gosip tersebut. "Sepertinya Anda kenal Pep lebih baik daripada saya," kata Goretzka kepada Neuer. "Pep juga lebih kenal Anda," balas Neuer diselingi gelak tawa. "Ya, saya sudah dengar gosip ini. Nanti akan sama-sama kita lihat, soal itu sudah ada orangnya yang akan memutuskan," lanjut Neuer. Jakarta Laga Argentina vs Brasil, Sabtu (16/11/2019) dinihari WIB berakhir dengan skor 1-0 untuk kemenangan Argentina. Gol semata wayang Tim Tango dicetak sang bintang, Lionel Messi. Rivalitas kedua tim Amerika Latin itu membuat laga yang berlangsung di Arab Saudi berlangsung panas. Pelatih timnas Brasil, Tite tertangkap kamera sempat cekcok dengan Lionel Messi. Bintang Barcelona itu bereaksi menanggapi keluhan Tite kepada wasit. Usai laga, Tite pun menerangkan kejadian tersebut. "Saya mengeluh karena Messi seharusnya mendapat kartu kuning dan dia (Messi, red) menyuruh saya diam, dan saya pun menyuruhnya melakukan hal yang sama," ujar Tite seperti dilansir dari Sportskeeda. Tite mengatakan, dirinya enggan memperpanjang lagi masalah tersebut. Hanya saja, ia menyoroti kinerja wasit yang menurutnya tidak optimal. Menurut Tite, rivalitas Argentina vs Brasil menutut wasit yang baik untuk memimpin pertandingan. "Anda butuh wasit yang kuat karena dia akan memengaruhi Anda. Seharusnya Lionel Messi mendapat kartu, saya berhak mengeluh," ujar Tite. Belum Menang Lagi Kekalahan dari Argentina memperpanjang catatan buruk Brasil sejak memenangi Copa America Juli lalu. Ya, Selecao telah paceklik kemenangan dalam lima laga terakhir.
Tite mengakui, timnya dalam tekanan untuk memperbaiki catatan itu. "Kami butuh hasil. Ada momen-momen kami dalam tekanan dan ini salah satunya," ujarnya mengakhiri. Lima Laga Terakhir BrasilBrasil 2-2 Kolombia Brasil 0-1 Peru Brasil 1-1 Senegal Brasil 1-1 Nigeria Braisl 0-1 Argentina Jakarta - Memasuki jeda Internasional FIFA Matchday, kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia kembali bergulir. Pada Kamis (14/11/2019), ada 16 pertandingan yang akan dimainkan. Dua dari 16 laga itu pantas dicermati karena memengaruhi Timnas Indonesia. Pasalnya, dua pertandingan itu melibatkan empat tim lain yang tergabung di Grup G, yang juga dihuni Tim Garuda. Dua laga itu adalah Malaysia versus Thailand, yang akan dimainkan di Stadion Nasional, Bukit Jalil, Kuala Lumpur, serta Vietnam menjamu Uni Emirat Arab (UEA) di Stadion My Dinh, Hanoi. Kedua pertandingan itu digelar hampir bersamaan, yakni pada jam 19.45 WIB (Malaysia vs Thailand) dan jam 20.00 WIB (Vietnam vs UEA). Saat ini Thailand masih memuncaki klasemen sementara Grup G dengan poin tujuh hasil dua kemenangan dan satu hasil imbang. Jumlah poin itu sama yang dikoleksi Vietnam, yang ada di urutan kedua, namun The Golden Stars kalah selisih gol. Sementara UEA ada di posisi keempat dengan poin enam, Malaysia di urutan keempat dengan koleksi poin tiga, sedangkan Indonesia masih mencari poin pertama di ajang ini. 14 pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia lainnya terbagi rata ke grup lain dari Grup A hingga H. Ada duel Irak versus Iran (Grup C), Kirgizstan menghadapi Jepang (Grup F), sementara tim ASEAN lain seperti Myanmar akan menjamu Tajikistan dan Filipina melakoni laga tandang melawan Maladewa. Jadwal Pertandingan Kamis (14/11/2019)
Grup A: Maladewa vs Filipina, Suriah vs China Grup B: Yordania vs Australia, Kuwait vs Chinese Taipei Grup C: Irak vs Iran, Hong Kong vs Bahrain Grup D: Uzbekistan vs Arab Saudi, Yaman vs Palestina Grup E: Afganistan vs India, Oman vs Bangladesh Grup F: Myanmar vs Tajikistan, Kirgizstan vs Jepang Grup G: Malaysia vs Thailand, Vietnam vs Uni Emirat Arab Grup H: Lebanon vs Korea Selatan, Turkmenistan vs Korea Utara |
|